Kunjungan dari SMK N 1 Ciamis

Kedatangan sekitar 100 orang guru dan staff SMKN 1 Ciamis Jumat, 6 Januari 2012 disambut gembira oleh guru SMKN 6 Surakarta. Kunjungan ini dalam rangka melihat lebih dekat kegiatan belajar mengajar di SMKN 6 Surakarta. Dikatakan oleh kepala SMKN 6 Surakarta yang menyambut kedatangan mereka bahwa SMKN 6 Surakarta tengah berbenah dalam bidang pembangunan fisik dan pembangunan nonfisik, oleh karena itu, sedikitnya proses belajar mengajar agak terganggu dengan ruang kelas yang ditempati siswa secara berpindah.

Kunjungan dari SMK N 1 Ciamis Gambar 1

Kunjungan dari SMK N 1 Ciamis Gambar 2

Kunjungan dari SMK N 1 Ciamis Gambar 3

Setelah mengenalkan bapak ibu guru SMKN 6 Surakarta mulai dari Wakil kepala hingga Ketua Program Keahlian Ibu kepala berpesan agar berkeliling ke ruang lab dan Unit Produksi, untuk sharing dan memberi masukan agar perbaikan dimasa mendatang lebih baik.

Kunjungan dari SMK N 1 Ciamis Gambar 4

Selanjutnya sambutan kepala SMKN 1 Ciamis yang datang bersama rombongan menyampaikan ucapan terima kasih karena kedatangan rombongan diterima dengan penuh keramahan dan senyum. Beliau berpesan bahwa kegiatan kunjungan merupakan kunjungan resmi untuk melihat SMKN 6 Surakarta lebih dalam.

Indeks Pendidikan Indonesia Menurun

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia menurun. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat 65, tahun ini merosot ke peringkat 69.

Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/201) waktu setempat, indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia.

EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80. Global Monitoring Report dikeluarkan setiap tahun yang berisi hasil pemonitoran reguler pendidikan dunia. Indeks pendidikan tersebut dibuat dengan mengacu pada enam tujuan pendidikan EFA yang disusun dalam pertemuan pendidikan global di Dakar, Senegal, tahun 2000.

Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu dunia. Adapun Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium seperti halnya Indonesia. Posisi Indonesia jauh lebih baik dari Filipina (85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109).

Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender, dan angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).

Penurunan EDI Indonesia yang cukup tinggi tahun ini terjadi terutama pada kategori penilaian angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Kategori ini untuk menunjukkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar yang siklusnya dipatok sedikitnya lima tahun.