Sejarah Singkat

Bertempat di Gilingan – Banjarsari belakang SD Cemara Dua SMEP Berdiri. SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) setingkat SMP berbasis Ekonomi. Kepala Sekolah saat itu Bapak Marwan didukung beberapa guru pengajar beliau memimpin di dua lokasi sekaligus karena keterbatasan lokasi dan ruang yakni kelas 1 di Cemara Dua dan kelas 2 dan 3 di HOHAP Warung Pelem – Solo. Beliau memimpin sejak 1967 hingga 1971.

Seiring berlakunya peraturan baru bahwa sekolah jenjang SLTP tidak ada kejuruan maka SMEP Pemda dibubarkan. Maka pada tahun 1968 Bapak Marwan, Bapak Ramelan dan Bapak Yuwono mendirikan SMEA Negeri dengan nama SMEA Negeri 3 Surakarta, namun tetap berada di lokasi yang sama yaitu kelas 1 di bekas SD Cemara Dua dan kelas 1 dan 3 SMEAN di Warung Pelem. Kepala sekolah saat itu masih Bapak Marwan dan Bapak Ramelan tahun 1971 sampai tahun 1972, dilanjutkan Bapak M. Soetomo tahun 1972 hingga 1976.

Karena di lokasi lama SMEA Negeri 3 Surakarta dirasakan tidak bisa berkembang, maka pada tahun 1978 lokasi SMEAN 3 Ska dipindahkan di Jl. Adisucipto No.38 Surakarta yang saat itu ditempati SKKP (Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama). Kepala Sekolah yang berani saat itu adalah Bapak Slamet Effendi. Inilah babak baru SMEAN 3 Surakarta mendapatkan bantuan dari Proyek ADB (Asian Development Bank) tahap 1 untuk membangun gedung baru bergaya klasik Jawa.

Dibangunlah gedung megah berlantai satu yang dihuni oleh 4 jurusan yakni Tata Buku dan Tata Niaga, Tata Usaha serta Manajemen Koperasi.  Pada tahun 1986 program UPW (Usaha Perjalanan Wisata) dibuka, sehingga menjadi 5 Jurusan. Generasi lulusan terus bergerak, prestasi terus diraih SMEA N 3 Surakarta, beberapa murid juga menjadi guru di sekolah ini, hingga kepala sekolah baru datang yang bernama Bapak Indarto tahun 1991 sampai 1992 dan Bapak HM. Walkam tahun 1992 – 1997.

Di Era bapak Walkam ini terjadi perubahan besar pada sekolah yakni SMEAN 3 Surakarta berubah nama menjadi SMK Negeri 6 Surakarta di tahun 1996. Perubahan ini karena aturan baru dari pusat bahwa SLTA hanya ada dua yakni SMU dan SMK. Dan nama jurusan pun berubah menjadi Program Studi Akuntansi, Program Studi Sekretaris, Program Studi Manajemen Pemasaran dan Program Studi Manajemen Koperasi serta Usaha Perjalanan Wisata.

Setelah bapak Walkam memasuki masa pensiun, digantikan kepala sekolah baru yakni Bapak Moechtingudin. Gebrakan yang luar biasa adalah membangun unit produksi Toko Karina dari swadaya guru sendiri,

Bapak Mufti juga yang merintis SMKN 6 Surakarta dapat bekerjasama dengan PT. Maspion Group hingga nama sekolah terkenal. Inilah tonggak sejarah SMK N 6 Surakarta mengambil Kewirausahaan sebagai Branding SMK, sehingga pada saat itu SMKN 6 Surakarta mendapatkan bantuan peralatan kantor lengkap, peralatan komputer baru sampai dikunjungi banyak sekolah dari berbagai daerah.

Di tahun 1998 jurusan Manajemen Koperasi ditutup, karena animo dan daya serap industri yang sempit dan rendah, program studi pun berganti nama menjadi program studi Akuntansi, Adminstrasi Perkantoran, Pemasaran, Usaha Jasa Pariwisata.

Atas jasa bapak Mufti SMK N 6 Surakarta menjadi percontohan sekolah yang mampu mengajarkan kewirausahaan melalui UNIT PRODUKSI TOKO KARINA yang ditiru oleh hampir semua SMK di Indonesia, menjadi kiblat bentukan sekolah berbasis kewirausahaan yang mandiri.

Memasuki masa pensiun, bapak Mufti diganti Bapak Sumarjata Naftali yang mampu melanjutkan prestasi bapak Mufti, salah satunya menutup hutang Bank yang masih belum lunas untuk membangun Gedung Unit Toko Karina. Di Era bapak Maryata gonjang ganjing terjadi yakni aksi demontrasi siswa yang menuntut pembayaran BP3 diturunkan padahal telah disyahkan bersama orang tua wali hari sebelumnya.

Bapak Maryata dengan bijaksana menerima tuntutan mereka yaitu menurunkan pembayaran BP3 / SPP sebagaimana tuntutan siswa. Era 1998 – 2002 adalah era komputerisasi dan internetisasi awal telah tiba, dilakukan pengembangan lab komputer berbasis internet Telkomnet Instan sekaligus untuk warung internet di sore hari.

Masa Pensiun Bapak Naftali tiba disusul ibu Agnes Soerasmini hanya beberapa bulan yakni Maret – Juni 2002 namun pondasi SMK ke arah kemajuan mulai dicanangkan yakni diusulkannya SMK N 6 Surakarta sebagai SMK Bertaraf Internasional (Cikal Bakal SMK RSBI).

Ide ini ditangkap Ibu Kepala Sekolah yang baru yakni masuknya Ibu Sri Supartini yang melanjutkan SMK N 6 Surakarta maju sebagai SMK RSBI. Inilah awal perkembangan SMK Negeri 6 Surakarta berkemajuan yakni mulai tahun 2002 sampai dengan 2015. Berbagai prestasi, penghargaan, bantuan dari pusat, daerah, propinsi dan kota mengalir begitu deras, yang sekarang dinikmati adalah bantuan rehab gedung utama total dari Dana ADB tahap 2 (Asian Development Bank) yang merehab hampir seluruh gedung/lokal dari gedung berlantai satu menjadi gedung berlantai dua. Maka jadilah SMK Negeri 6 Surakarta sebagai SMK RSBI Invest (karena didanai oleh ADB). Tahun 2005 SMK Negeri 6 Surakarta pertama kalinya mendapatkan pengakuan sebagai sekolah bersertifikat ISO 9001-2005 yang diresmikan langsung oleh Bapak Gatot HP selaku Direktur Dikmenjur saat itu dan ditunjuk sebagai sekolah Pembina ISO ke sekolah-sekolah lain yang ingin mengajukan ISO.

Mampu menghadirkan bapak Walikota Joko Widodo, Bapak Direktur PSMK Dr. Joko Sutrisno dan lain-lain pada acara Expose. Tahun 2006 membuka program baru yakni Multimedia. Merehab Masjid berlantai dua mulai tahun 2010, menambah laboratorium komputer menjadi masing-masing program keahlian dua lab komputer secara bertahap 2009 sampai 2013. Membangun ruang/lab Studio multimedia lengkap dengan alat video di tahun 2015 di masa-masa memasuki purna tugas.

Pada tahun 2015 kepemimpinan SMK N 6 Surakarta beralih kepada Bapak Suratno namun hanya beberapa bulan saja yakni 2015 sampai 2016.

Tetapi beberapa prestasi diraih bersama bapak ibu guru yakni sebagai Sekolah perintis UN berbasis Komputer, mendapatkan penghargaan dari Mendikbud sebagai sekolah berintergritas tinggi. Membangun ruang Lobby / resepsionis yang mirip seperti hotel sebagai layanan/penerimaan tamu. Menerapkan E-Raport (raport online) untuk kelas X di tahun 2015, menerapkan ujian semester berbasis komputer (E-Semester) menggunakan aplikasi komputer yang direkomendasi bersama MKKS. Membuat penandaan rambu-rambu lalu lintas, dan petunjuk arah ruangan, mengganti system surat menyurat menggunakan aplikasi komputer dan manual.

Bulan September tahun 2016 kepala sekolah baru bernama Ibu Ties Setyaningsih masuk ke SMK N 6 Surakarta menjadi kepala sekolah. Gebrakan awal adalah mensinergikan program dari kepala sekolah sebelumnya hingga terealisasi yakni penetapan SMK N 6 Surakarta menjadi sekolah Rujukan.   Pembukaan dua jurusan baru yakni Rekayasa Perangkat Lunak dan Broadcasting. Mengubah On Job Training / Prakerin dari 2 bulan menjadi 6 bulan. Menggiatkan kegiatan Jum’at Rohani, Jum’at Sehat, Jum’at Literasi dan Apresiasi. Menerbitkan Majalah Sekolah yang berstandar ISSN. Menghidupkan Teaching Fac tory melalui MoU dengan Dunia Industri yakni Alfamart dan Evercoss. Menggiatkan kegiatan pembiasaan karakter dengan mewajibkan siswa yang beragama Islam membaca Al-Qur’an, yang beragama NonIslam di Aula dipandu gurunya masing-masing dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza dan dilanjutkan Literasi. Mengembangkan LSP di Sekolah Jurusan Akuntansi, Usaha Perjalanan Wisata, Administrasi Perkantoran dan Multi Media semua telah memiliki Sertifikat BNSP. Membangun Ruang Praktik Siswa untuk Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak dan Broadcasting. Mendapatkan Armada Micro Bus untuk kepentingan sekolah. Mendapatkan bantuan Peralatan untuk Jurusan Usaha Perjalanan Wisata dan Adminstrasi Perkantoran. Melaksanakan Wajib Apel Pagi bagi seluruh Guru beserta Karyawan SMKN 6 sebelum pelajaran di mulai pada hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jum’at dan berhasil mengantar SMKN 6 sebagai Juara Tingkat Nasional pada Lomba Kompetensi Siswa SMK.

Pada tanggal 28 Februari 2020 SMK N 6 Surakarta di pimpin oleh kepala sekolah baru bernama Bapak Tenang Pranata,S.Pd,M.Pd. Dalam kepemimpinan beliau website sekolah di upgrade kapasitasnya agar dapat diakses oleh seluruh siswa, karena kebutuhan web pada saat itu sangat diperlukan karena digunakan untuk melaksanakan ujian online dan pengumuman kelulusan, beliau memimpin selama 10 bulan di SMK N 6 Surakarta.

Pada tanggal 4 Januari 2021 Kepala Sekolah bru bernama Ibu Sri Ekowati,S.ST memimpin SMK N 6 Surakarta menggantikan kepala sekolah sebelumnya,dalam kepemimpinan beliau SMK N 6 Surakarta lolos sebagai Sekolah Pusat Keunggulan (SMK-PK),SMK PK merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) Kemendikbud pada tahun 2021 ini. Program ini lahir sebagai upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja. Tentunya, pencapaian tersebut harus diperkuat dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), plus hadirnya pemerintah daerah setempat beserta perguruan tinggi vokasi sebagai pendamping.

Pada tahun 2021, melalui Keputusan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek No. 29/D/DM/2021 tertanggal 28 Mei 2021 tentang Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) Tahun 2021 Tahap II, SMK Negeri 6 Surakarta ditetapkan menjadi SMK PK (Pusat Keunggulan) untuk Sektor Hospitality pada Kompetensi Keahlian Usaha Layanan Pariwisata (ULP). Dengan ditetapkannya SMK Negeri 6 Surakarta sebagai SMK PK, maka kurikulum yang dipergunakannya pun beralih pada Kurikulum Paradigma Baru. Implementasi Kurikulum Paradigma Baru dimulai dengan dilakukannya sosialisasi tentang Kebijakan SMK sebagai Pusat Keunggulan, penyiapan semua unsur sekolah dalam mengawal kebijakan SMK PK, penyusunan perencanan berbasis data, pelaksanaan kemitraan link and match plus (i), pemanfaatan platform teknologi untuk pembelajaran dan manajeman sekolah serta penyelenggaraan pembelajaran dengan paradigm baru yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Perubahan penamaan kompetensi keahlian pun menyesuaikan dengan struktur kurikulum pada kurikulum yang diterapkan dengan jumlah yang masih sama, yakni 7 kompetensi keahlian.

Perubahan penamaan tersebut adalah:

No. Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Perdirjen Dikdasmen No. 06/D/D5/KK/2018 Keputusan Kepala BSKAP No. 024/H/KR/2022
Bidang Keahlian Kompetensi Keahlian Awal Konsentrasi Keahlian Program Keahlian Bidang Keahlian
1 3.1. Teknik Komputer dan Informatika 3.1.1. Rekayasa Perangkat Lunak 4.1.1. Rekayasa Perangkat Lunak 4.1. Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim 4. Teknologi Informasi
2 7.1. Bisnis dan Pemasaran 7.1.1. Bisnis Daring dan Pemasaran 8.1.1. Bisnis Digital 8.1. Pemasaran 8. Bisnis dan Manajemen
3 7.2. Manajemen Perkantoran 7.2.1. Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 8.2.1. Manajemen Perkantoran 8.2. Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis 8. Bisnis dan Manajemen
4 7.3. Akuntansi dan Keuangan 7.3.1. Akuntansi dan Keuangan Lembaga 8.3.3. Akuntansi 8.3. Akuntansi dan Keuangan Lembaga 8. Bisnis dan Manajemen
5 8.1. Perhotelan dan Jasa Pariwisata 8.1.1. Usaha Perjalanan Wisata 9.1.1. Usaha Layanan Wisata 9.1. Usaha Layanan Pariwisata 9. Pariwisata
6 3.1. Teknik Komputer dan Informatika 3.1.3. Multimedia 10.2.1. Desain Komunikasi Visual 10.2. Desain Komunikasi Visual 10. Seni dan Ekonomi Kreatif
7 9.8. Seni Broadcasting dan Film 9.8.3. Produksi Film dan Program Televisi 10.5.3. Produksi Film 10.5. Broadcasting dan Perfilman 10. Seni dan Ekonomi Kreatif

 

Mulai tanggal 03 Januari 2022 SMK Negeri 6 Surakarta dipimpin oleh Kepala Sekolah baru yakni Ibu Dwi Titik Irdiyanti,S.Si,M.Pd hingga saat ini.
Di bawah kepemimpinan Ibu Dwi Titik Irdiyanti, S.Si, MPd ini maka pada tahun 2022, SMK Negeri 6 Surakarta kembali ditetapkan sebagai SMK PK Pemadanan untuk Program Keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim. SMK PK pun masih berlanjut di tahun 2023, dengan program keahlian yang sama di tahun 2022, sebagai SMK PK Reguler.