SOSIALISASI SMK PK PEMADANAN INDUSTRI

Kompak bergerak.

Semangat belajar.

Saling berbagi inspirasi.

Gembira dalam kebersamaan.

Demikian deretan frasa yang cocok untuk menggambarkan betapa antusiasnya guru-guru SMKN 6 Surakarta dalam memaknai kurikulum merdeka. Dibawah kepemimpinan ibu Dwi Titik Irdiyanti, S.Si.,M.Pd., perkembangan pesat penguasaan teknologi digital oleh seluruh pendidik terus ditekankan. Sebagai Kepala Sekolah, beliau memahami betul akan perannya memberikan teladan yang sesuai dengan kodrat jaman.

Senantiasa mengingatkan para guru di bawah binaannya untuk selalu meningkatkan keterampilan, menguasai teknologi, memahami peran sebagai guru yang sesuai dengan kurikulum merdeka, memfasilitasi pelatihan mandiri dengan mengalokasikan waktu tersendiri, serta dukungan secara moril juga diberikannya secara massif demi peningkatan kompetensi para guru.

Hal senada juga disampaikan oleh Pak Arif sebagai ketua komite sekolah. Bahwa SMKN 6 Surakarta secara berkesinambungan terus bergerak melakukan perbaikan-perbaikan demi meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, khususnya kepada murid.

Sosialisasi program sekolah yang diselenggarakan pada hari kamis, 4 Agustus 2022 mengenai SMK PK Pemadanan Industri di aula utamapun disisipi dengan berbagi inspirasi tentang praktik baik yang telah dilakukan oleh bapak ibu guru.

Dengan penuh semangat, Bapak Ibu guru yang sudah memahami betul kurikulum Merdeka ini membagikan kreasinya dalam mengajar. Mereka yang sudah membagikan pengalaman praktik baik ini adalah: Pak Darsono, Pak Hery, Pak Yudi, Bu Nurkayati dan Bu Era.

Dengan pemahamannya sebagai guru penggerak, Pak Darsono memaknai bahwa kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Ketika Pak Pangarso Widyatmoko, S.Pd., plt Kasi SMK, selaku narasumber dalam kegiatan refleksi IKM SMKN 6 Surakarta bertanya mengenai hal baik apa yang sudah diterapkan dalam pembelajaran yang mengimplementasi Kurikulum Merdeka, beragam jawaban diberikan oleh bapak ibu guru. Pak hery sebagai guru Matematika menjawab : menuntun siswa menjadi pribadi yang utuh. Bahkan dalam penuturannya, beliau menceritakan kisahnya bahwa pembelajarannya jadi lebih bermakna.

Tak kalah menariknya dengan jawaban ibu Nurkayati bahwa hal baik yang sudah diterapkan dalam pembelajaran adalah belajar yang menyenangkan, diberikan ice breaking, pd akhir pembelajaran diberikan kuis interaktif. Bu nurkayati juga memanfaatkan media tiktok untuk menambah semangat murid, terutama pada jam-jam akhir menjelang waktu pulang.

Pak Yudi yang telah membimbing siswa sesuai dengan kodrat jaman dan kodrat alam juga menuturkan praktik baiknya dalam pembelajaran. Pentingnya penguasaan teknologi yang pesat sekali perkembangannya. Maka guru tak bisa lagi menjadi satu-satunya sumber ilmu. Namun, harus bisa menuntun murid dalam menemukan kodrat alam dan kodrat jaman.

Tidak mau ketinggalan, sebagai guru BK yang memegang peranan penting di sekolah, Bu Era menuturkan agar lebih memberikan pemahaman yang lebih jelas lagi dengan aplikasi-aplikasi yang jelas juga mengenai bagaimana penerapan pengajaran sesuai kurikulum Merdeka ini, yaitu siswa yang lebih aktif dan guru juga harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar. Karena kuatirnya bisa menjadi beban bagi siswa, misalnya siswa jadi banyak tugas yang harus dikerjakan dan menumpuk dengan tugas-tugas guru lainnya.

Acara sosilalisasi program sekolah inipun diakhiri dengan deretan pantun dari sang pembawa acara yang riuh mengundang gelak tawa bahagia dan ditutup dengan sesi foto bersama. (NN)