Budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) Di SMKN 6 Surakarta

Sistem Among bukan sekedar metode membimbing dan mendampingi murid belajar. Lebih dari itu sebagai guru, kita diharapkan memiliki mindset among terlebih dahulu sebelum mempraktikkan metode among.

Sistem among dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. Seperti diketahui bahwa sistem among yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara antara lain berbunyi: Ing Ngarso sung Tulodho (di depan harus dapat memberi contoh yang baik), Ing Madyo mangun Karso (di tengah harus dapat membangun kehendak), dan Tut Wuri Handayani (di belakang harus dapat mendorong dan memberi semangat, saran serta rekomendasi).

Among dalam Bahasa jawa berarti memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak murid agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesuai dengan dasarnya.

Lantas, bagaimana cara kita menginternalisasikan sistem among dalam diri sebagai pendidik dan dapat meneruskannya dalam menuntun murid agar sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

Senin, 8 Agustus 2022 di halaman depan SMKN 6 Surakarta ibu Endang Retna Palupi, S.Pd., M.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat sekaligus Pembina upacara bendera pagi ini mengingatkan pada seluruh murid SMKN 6 Surakarta mengenai budaya 5S yang selama ini menjadi karakter sekolah. Entah saat bertemu guru, tenaga administrasi sekolah ataupun dengan kakak ataupun adik kelasnya. Apa yang dilakukan Bu Retno tersebut, menjadi salah satu bentuk peran guru yang Tut Wuri Handayani nyata terlaksana.

Tak berhenti disitu saja, bahkan ibu Dwi Titik Irdiyanti, S.Si., M.Pd selaku kepala sekolah senantiasa memberikan contoh nyata Ing Ngarso Sung Tulodho dengan tiba di sekolah paling awal dan menyambut murid di gerbang sekolah. Menyapa, melempar senyum, mengangguk kecil adalah beberapa sikap yang mencerminkan sopan santun yang sering terabaikan oleh murid bahkan orang kebanyakan.

 

Di tahun kedua SMKN 6 surakarta menerapkan Kurikulum Merdeka. Maka tak heran jika karakter Pelajar Pancasila mulai tercermin nyata disetiap aktivitas kesehariannya. Tidak hanya terbatas dalam pembelajaran di kelas saja. Bahkan di setiap jengkal lingkungan sekolah, kita dapat menjumpainya.

Mendidik murid mengenai budaya dan karakter yang baik kepada murid, sama halnya dengan mendidik masyarakat dan menyiapkan budaya baik masyarakat di masa depan.

Salam 5S bagi Bapak Ibu guru hebat! (NN)