In House Training ( IHT ) Kurikulum SMK PK Tahun 2021 Hari ke 5

Pada hari Selasa, Tanggal 24 Agustus 2021 In House Training ( IHT ) Kurikulum SMK PK Tahun 2021 memasuki hari ke 5 ,ada 2 materi yang di sampaikan pada pelaksanaan IHT di hari ke 5 ini,materi 1 dengan tema Asesmen Diagnostik dengan narasumber ibu Ari Andriani,SP.d dan materi 2 dengan tema Asesmen Formatif dan Sumatif dengan narasumber Ibu Istiningtyas Rahayu,S.Sn,M.Pd.Pada kegiatan IHT hari ke 5 ini masih diikuti oleh Bapak-ibu guru yang mengajar di kelas X.

Pada materi 1 dengan tema Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Peserta Didik yang perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara afirmatif.

Tujuan dilakukan asesmen diagnosis adalah untuk memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, mengetahui siswa yang sudah paham, agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.

Pada materi 2 dengan tema Asesmen Formatif dan Sumatif

Asesmen terhadap proses belajar atau asesmen sumatif bertujuan menentukan tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang dilakukan di akhir materi pembelajaran. Di sisi lain, asesmen untuk dan sebagai pembelajaran dikenal pula dengan asesmen formatif. Pada asesmen formatif guru mengumpulkan informasi yang membantu guru memberi umpan balik dan tindak lanjut proses belajar. Selain membantu guru, asesmen formatif juga membantu siswa memperbaiki cara belajar dengan menentukan kembali strategi belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini sesuai dengan cara 5M membangun keberlanjutan yang telah Anda pelajari di topik awal.

Akan tetapi, seringkali guru hanya berfokus pada asesmen sumatif yang menekankan perolehan hasil belajar siswa. Padahal, siswa lebih membutuhkan pengalaman belajar yang berorientasi pada proses, umpan balik dan tindak lanjut pencapaian belajar. Bukan hanya sekedar penugasan melalui tes dan skor nilai. Terlebih dalam kondisi pembelajaran jarak jauh saat ini, asesmen formatif perlu menjadi prioritas utama dibanding asesmen sumatif. Mengapa demikian? Jawaban ini dapat Anda peroleh jika memahami tujuan dan prinsip asesmen formatif. Silakan cermati infografis berikut. Anda dapat mencatat poin-poin penting yang diperoleh mengenai tujuan dan prinsip asesmen formatif.

Berdasarkan tujuan dan prinsip asesmen formatif dapat diketahui bahwa asesmen formatif merupakan penilaian yang berorientasi pada proses pembelajaran agar siswa memperoleh umpan balik dari guru untuk memperbaiki capaian belajarnya. Umpan balik dan tindak lanjut dalam asesmen formatif diperlukan agar siswa memaknai pengalaman belajar yang telah dilakukan, tidak hanya hasil yang telah dicapai.

Orientasi pada proses sebagai salah satu prinsip asesmen formatif pada pelaksanaannya dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Tidak hanya dilihat dari hasil akhir saja, tetapi guru memantau perkembangan proses belajar siswa, memberi umpan balik dan tindak lanjut dari hasil yang diperoleh. Jika pada topik sebelumnya Anda telah mempelajari asesmen diagnosis awal, guru juga perlu melakukan asesmen diagnosis secara berkala. Terlebih pada pembelajaran jarak jauh, asesmen diagnosis berkala dapat digunakan untuk memetakan kemampuan belajar siswa.