WORKSHOP MENULIS ESAI VISKA

Gambar 1. Pembukaan Workshop Menulis Esai

Pagi hari makan kue kelapa, Rasanya enak bikin tertawa

Kita di sini telah berjumpa, Untuk acara yang istimewa

Pantun yang disampaikan oleh pembawa acara dalam workshop menulis esai dengan topik “Apresiasi Siswa Tentang Seorang Ibu” yang berlangsung di aula SMKN 6 Surakarta pada hari Senin, 12 Desember 2022. Acara yang digelar oleh tim literasi digital SMKN 6 Surakarta ini diikuti oleh 102 peserta baik perwakilan dari tiap kelas dari seluruh tingkatan dan jurusan juga dari seluruh anggota ekstrakurikuler KIR/Mading.

Gambar 2. Ketua Panitia Workshop memberikan laporan bersama pemateri

Ibu Kristiyaningsih, SS., M.Pd. sebagai ketua panitia dalam laporannya mengemukakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh PISA (Program For International Student Assesment) dan dirilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development pada 2019.

Gambar 3. Sambutan oleh Bapak Danang Eko Sutrisno, S.Pd.

Sambutan kepala SMKN 6 Surakarta yang diwakili oleh Bapak Danang Eko Sutrisno, S.Pd. yang sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa istilah literasi familiar akhir-akhir ini. Meski kegiatannya sudah sejak lama ada, namun istilah literasi ngetrend kembali. Manfaat mendalami literasi diantaranya adalah belajar bicara yang sistematis dan teratur, memecahkan masalah yang tiba-tiba ada itu harus bisa, khususnya masalah penulisan. Intinya tidak semua siswa mendapat kesempatan berharga ini, maka manfaatkan sebaik-baiknya. Silakan diikuti kegiatan bermanfaat ini dengan baik dan sungguh-sungguh.

Gambar 4. Pemaparan Materi oleh ibu Septiana Shinta Sari, S.Pd., M.Pd.

Pemaparan materi oleh Ibu Septina Shinta Sari, S.Pd., M.Pd. mengawali pemaparannya, ibu cantic yang juga guru Bahasa Inggris ini menyampaikan quote yang berbunyi “A word after a word after a word is power.” Quote tersebut sekaligus mengantarkan pada pertanyaan pemantik dari pemateri tentang mengapa harus menulis? Menulis untuk melanjutkan keabadian.

Bu Shinta menekankan agar kita membiasakan memberikan apresiasi untuk teman yang berkarya, entah dengan sekedar acungan jempol, applause atau pujian. Biasakan hal-hal baik seperti itu. Berikutnya peserta diminta membentuk kelompok berenam, menuliskan nama kelompok dan nama anggotanya. Nama kelompok bebas, boleh bunga atau bangunan bersejarah juga boleh. Misalnya saja : Kelompok jamkos, kelompok pulang cepat, kelompok shopeefood,

Gambar 5. Antusisme peserta workshop

Ternyata nama kelompok hasil kreasi siswa unik-unik. Ada KOPI (Kelompok Orang Paling Imut), kelompok lo aman gue amin, kelompok MASKULIN (Mas-mas Suka Literasi Nasional), Wanodya, Savana, dll.

Cerita berantai yang dimainkan sebetulnya sudah termasuk dalam muatan materi. Setelah diberi waktu untuk menyusun cerita berantai dalam kelompok. Setiap perwakilan membacakan hasil karya kelompoknya. Satu per satu dibahas apakah cerita yang disusun sudah koheren atau belum. Seru dan mengasyikkan karena materi tersampaikan padahal peserta merasa sedang bermain-main saja, padahal mereka sudah berproses dalam menulis. Selain cerita berantai, permainan lainnya ada juga “STOP THE BUS”.

Gambar 6. Peserta workshop membacakan hasil kolaborasinya

Kepiawaian pemateri dalam bermain sambal menyampaikan materi inilah yang membuat suasana workshop jadi tidak membosankan. Bahkan antusisme peserta didik dalam mengikuti workshop terlihat dari awal sampai akhir acara.

Mengapa menulis itu penting? 1. Menulis adalah kemampuan bertahan hidup, 2. bukti sejarah, 3. memberi manfaat untuk orang lain. 4. Sarana Komunikasi, 5. Bukti Keahlian, 6. Sarana mengembangkan diri, 7. Jadi terkenal, dan 8. Meningkatkan konsentrasi.

Gambar 7. Pemanduan akses website karya siswa oleh Pak Binar Aris Purwaka, S. Kom.

Kepala SMKN 6 Surakarta, ibu Dwi Titik Irdiyanti, S.Si., M.Pd. juga menyampaikan bahwa website sudah siap untuk menampung karya siswa baik berupa pantun, puisi, cerpen maupun esai. Sebagai wadah bagi karya peserta didik dalam berekspresi, maka bapak Binar Aris Purwaka, S. Kom. memandu peserta workshop agar dapat login dan mengirimkan karyanya sehingga menjadi contributor website karya siswa.

Siang hari makan kuaci, makan bareng sama bu Shinta yang terkasih

cukup sekian acara kita hari ini, Saya ucapkan banyak terima kasih.

Gambar 8. Peserta workshop tetap semangat sampai akhir acara

Pantun penutup acara yang disampaikan oleh pembawa acara dan diakhiri dengan foto bersama.

Mari menulis, mari membudayakan literasi! (NN)