MENGELOLA MICE DENGAN PROFESIONAL

Solo, 1 Agustus 2023 – SMKN 6 Surakarta menyelenggarakan Workshop Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Teaching Factory di Aula yang diikuti oleh Bapak Ibu Guru pengampu di Kompetensi Keahlian Usaha Layanan Wisata (ULW), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), dan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP). Workshop ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu Selasa-Rabu, 1-2 Agustus 2023 bertempat di Aula dengan dua narasumber yang berbeda setiap harinya.

 

Acara workshop ini dipandu oleh Ibu Ariandriani selaku MC dan dibuka oleh Bapak Abdul Muslim selaku Ketua Panitia. Beliau menyampaikan pemanfaatan sarana prasarana SMKN 6 Surakarta untuk kegiatan teaching factory peserta didik. Seperti yang sudah ada yaitu Toko Viska yang sudah disesuaikan dengan DUDI Alfamart, untuk persiapan terjun ke DUDI secara langsung. Narasumber yang pertama di hari Selasa, 1 Agustus 2023 yaitu dari owner Sinergi Event Daryono, S.E. Beliau memaparkan tentang Mengelola MICE dengan Profesional. MICE yaitu bagian dari kegiatan pariwisata karena menggunakan hampir seluruh infrastruktur pariwisata dalam penyelenggaraannya. Kegiatan yang berada dalam konteks MICE terdiri Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition.

Dampak MICE dari seluruh wilayah membuat Solo semakin naik namanya, siapa saja hampir berencana ke Solo untuk liburan. Solo juga masuk ke ranking 8 destinasi MICE. Selain itu beliau juga menyampaikan kekurangan dari daerah kita adalah insentif dan promosi yang masih sangat kurang. Ada 3 kunci bagaimana kita dapat mengelola agar event berjalan dengan lancar yaitu Timing, waktu yang tepat saat melaksanakan event, contoh tidak pernah membuat event pada bulan Agustus karena semua lini (kampung, sekolah, instansi) pasti sibuk dalam memeriahkan acara kemerdekaan. Kedua Budgeting, pendanaan yang benar, karena ada beberapa yang harus langsung lunas saat penyelenggaraan event. Ketiga Organizing, penyelenggaraan event.

Setelah pemaparan materi selesai, terdapat beberapa bapak ibu guru yang mengajukan pertanyaan terhadap narasumber. Pertama adalah Bu Iddo yang bertanya, “Bulan apa yang cocok untuk menyelenggarakan event olahraga Tenis di Solo dalam skala Provinsi?” Narasumber menjelaskan bahwa sampai saat ini belum bias menentukan bulan yang pasti, karena pengalaman beliau saat menyelenggarakan event RUN selalu bergeser. Alternatifnya adalah membuat pemetaan event yang sama selama satu tahun. Selain itu sponsor dan kemudahan perizinan juga menentukan berjalannya event. Secara tourism pada bulan Januari-Maret merupakan bulan yang kosong penyelenggaraan event.

Kedua adalah pertanyaan dari Pak Joko Pramono, “Berdasarkan pengalaman Bapak, bagaimana menghadapi kegagalan event dilihat dari kekurangan peserta/kuantitasnya?” Narasumber menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman beliau, setiap penyelenggaraan event tidak melupakan jasa ibu-ibu. Karena kalua ibu-ibu itu saat mendapatkan pengalaman yang bagus akan diceritakan kemana-mana. Sebagai contoh saat penyelenggaraan tumpeng timus di Karanganyar beliau mengajak ibu-ibu PKK untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, tidak hanya sebagai peserta saja tetapi juga terlibat aktif di dalamnya. Bapak Ibu Guru yang bertanya mendapatkan kenang-kenangan dari Pak Daryono, sebagai apresiasi sudah mau bertanya.

Diakhir acara Pak Daryono memberikan tantangan kepada sekolah untuk menyelenggarakan event besar yang dikelola oleh Peserta Didik dan Bapak Ibu Guru. Ibu Prihatin Darsini menerima tantangan dari beliau tentunya masih dengan arahan dari Pak Daryono. Semoga SMKN 6 Surakarta mampu menyelenggarakan event besar yang sukses kedepannya.

 

Ratnawati