DENGAN SEMANGAT HARI PAHLAWANAN BANGKIT DARI KETERPURUKAN DAN KETERBELAKANGAN, SATUKAN TEKAD BERKARYA UNTUK BANGSA

Peringatan hari pahlawan merupakan sebuah kegiatan rutin yang kita lakukan sebagai bangsa Indonesia untuk menghormati dan mengenang perjuangan serta pengorbanan pahlawan kemerdekaan di masa lalu. Akan tetapi ketika kita merenungkan kembali sejarah perjuangan di balik perayaan hari pahlawan ini, kita akan lebih bisa memahami dan mengapresiasi sejarah hari pahlawan dalam keseluruhan konteksnya. Tidak hanya mengingat perjuangan secara fisik dengan  mengorbankan jiwa dan raga, lebih dari itu nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam perjuangan mereka para pahlawan yang harus terus kita lestarikan secara kontekstual sesuai dengan keadaan kita saat ini.

Menilik kilas balik perjuangan para pahlawan dalam memperoleh kemerdekaan yang bisa kita baca melalui berbagai buku, referensi, literatur sejarah, foto dan rekam digital di beberapa museum, kita akan merasa sangat kecil dengan apa yang sudah kita lakukan sekarang untuk bangsa ini. Sungguh, yang sekarang kita kerjakan hanya seperti satu butiran pasir di tepi pantai yang luas, yang tidak ada apa-apanya sama sekali dibanding perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa sekalipun untuk mencapai kemerdekaan dan kedaulatan republik ini.

Masih segar dalam ingatan penulis, rasanya baru kemarin film tersebut diputar, yaitu “Merdeka atau Mati, Soerabaya 45” yang diproduksi pada tahun 1990 oleh pemerintah Propinsi Jawa Timur dengan PT Sinar Permata Mas Film dan disutradarai oleh Imam Tantowi yang mengisahkan tentang perjuangan para pahlawan kemerdekaan dalam peristiwa 10 November di Surabaya. Kita tahu bahwa peristiwa 10 November merupakan salah satu kejadian penting dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Pertentangan rakyat Surabaya dengan tentara Inggris yang berujung pada tewasnya jendral Mallaby itulah yang memperuncing situasi dan menyebabkan pemerintah Inggris memberikan ultimatum keras kepada tentara dan rakyat Surabaya untuk menyerahkan diri tanpa syarat. Ultimatum itulah yang pada akhirnya menyebabkan pertentangan dan perang terbuka 10 november 1945. Dengan tidak menghiraukan nyawa, semua tentara, pejuang dan rakyat bersatu padu mempertahankan kemerdekaan, harkat dan martabat bangsa serta mengusir segala bentuk penjajahan dari bumi pertiwi. Pertempuran Surabaya yang heroik tersebut merupakan dasar dari peringatan hari pahlawan pada setiap tanggal 10 November.

Perjuangan para pahlawan itu adalah sebuah fakta sejarah. Cerita masa lalu yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan, Untuk mengenang dan mengingat perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan kita dahulu, peringatan ini bertujuan agar kita yang telah menikmati kebebasan dan kemerdekaan seperti sekarang ini untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip perjuangan, pengorbanan, dan upaya keras yang tak kenal lelah dalam mencapai tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan.

Bagaimana kita dapat menerapkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam konteks yang sangat berbeda seperti saat ini? Apakah nilai-nilai dasar perjuangan mereka masih relevan bagi kita yang sudah menikmati kemerdekaan seperti sekarang? Jawabannya  tegas dan pasti, nilai-nilai perjuangan para pahlawan tetap sangat relevan. Nilai-nilai mulia yang mereka tunjukkan, seperti gotong royong, saling tolong-menolong, persatuan dalam mencapai tujuan, saling menghargai, mengatasi perbedaan, dan mengesampingkan ego serta kepentingan pribadi, masih sangat berharga. Nilai-nilai tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari , meskipun konteksnya akan sangat berbeda dengan situasi perjuangan para pahlawan pada masa perjuangan kemerdekaan. Aktualisasi nilai-nilai perjuangan para pahlawan ini akan memiliki makna yang besar dan relevansi yang tinggi bagi generasi kita, meskipun zaman terus berubah. Implementasi nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan ini menjadi kunci keberlanjutan dan ketangguhan bangsa kita dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin modern dan canggih. Dengan demikian, nilai-nilai ini tetap menjadi fondasi yang kuat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan menuju era baru. Era dengan teknologi yang serba canggih dan modern.

Penerapkan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pahlawan di masa lalu dalam kehidupan sehari-hari saat ini merupakan tanggung jawab generasi muda. Mereka adalah bagian penting dari masyarakat yang harus bersedia menerima dan mewarisi semangat perjuangan para tokoh pembentuk bangsa untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita mulia. Seperti pesan Bung Karno bahwa “Jatuh bangun negara ini tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharap bangsa lain respek terhadap bangsa ini, apabila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan ibu pertiwi”. Dari pesan tersebut, kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa eksistensi generasi muda sangatlah dibutuhkan oleh bangsa ini. Generasi muda harus memiliki komitmen kuat untuk selalu menjaga, melestarikan dan mengimplementasikan semua nilai-nilai luhur tersebut dalam sebuah kerangka sikap dan karakter. Generasi muda harus menjadi pribadi yang memiliki sifat tangguh, ulet, produktif dan kreatif dalam menyikapi dunia kerja yang sangat kompetitif. Dengan menjadi wira usaha, membuka lapangan kerja mandiri, menggerakkan usaha kecil dengan berbekal ilmu dari bangku sekolah dengan tidak bergantung pada industri dan perusahaan penyedia lapangan pekerjaan akan sangat berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Dengan cara-cara seperti ini, akan diharapkan membantu bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan, menghapus kemiskinan dan selanjutnya berlari mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain. Dengan sikap tidak mudah menyerah, selalu belajar dari kesalahan, mengupdate diri dengan segala bentuk perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat akan membentuk pribadi-pribadi yang cerdas, terdidik dan berkualitas unggul. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka yang pada intinya pendidikan harus berpusat pada peserta didik atau students’ oriented dan bukan materials’ dan teachers’ oriented. Dengan demikian peserta didiklah yang menjadi porsi utama dengan segala kebutuhan yang diperlukan akan menjadi fokus dalam kegiatan pembelajaran. Diharapkan melalui kurikulum ini peserta didik memiliki kesempatan luas untuk berekspresi dan mengembangkan kompetensi yang dimilikinya. Sehingga pada akhirnya, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial akan tercapai secara utuh. Des, secara nasional kita bangsa Indonesia akan semakin menjadi bangsa yang cerdas berkualitas dengan tetap memiliki akhlak budi pekerti yang luhur.

Pada akhirnya, momentum peringatan hari pahlawan pada tahun 2023 ini, yang mengambil tema “Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa Dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan” akan sangat relevan dengan kondisi dan situasi yang kita hadapi saat ini. Kita semua berharap bahwa peringatan hari pahlawan bukan hanya sekedar rutinitas belaka, akan tetapi kita harus bisa mengambil inti sari dan tauladan serta nilai-nilai luhur  perjuangan  para pahlawan agar kita menjadi pribadi yang cerdas, tangguh, tidak mudah menyerah, kreatif, produktif  dengan tidak meninggalkan nilai akhlak budi pekerti yang luhur. Usaha untuk membentuk dan mengasah diri bisa kita mulai dari diri sendiri, lingkungan rumah, lingkungan masyarakat sekitar, sekolah, tempat kerja dan dimanapun kita berada. Sehingga semua nilai-nilai luhur tersebut akan terpatri dalam setiap sanubari generasi muda bangsa ini untuk selalu berkarya demi bangsa. Selamat Hari Pahlawan 10 November 2023.

 

Oleh: Hartuti,S.Pd,M.Pd