MANGAYUBAGYO KETELADANAN KARTINI DAN KI HAJAR DEWANTARA DALAM LAUNCHING 2 MEI SEBAGAI BULAN MERDEKA BELAJAR (Sebuah renungan Menyambut Hari Pendidkan Nasional 2024 di SMK Negeri 6 Surakarta)

Memasuki bulan April dan bulan Mei merupakan masa waktu yang terbaik untuk merefleksi diri bagi pejuang pendidikan.  Dua bulan berurutan ini memiliki rangkaian peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Meski momentum waktu terjadinya peristiwa  bersejarah memiliki daya beda yang agak jauh, kedua peristiwa yaitu Hari Kartini dan Hari Pendidikan sama-sama memiliki bobot yang sangat fundamental dalam menandur dan mencetak generasi penerus bangsa dalam hal pendidikan.

Kartini mengajarkan pentingnya persamaan hak dan kewajiban manusia antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh kesempatan berkarya dan berpendidikan. Perjuangan untuk sama-sama berkontribusi membangun negara , membentuk pendidikan karakter generasi muda dari kecil hingga dewasa secara handal.

Pendidikan merupakan salah satu poin penting yang selalu digaungkan tokoh emansispasi Wanita Indonesia RA Kartini. Kiprah wanita Indonesia, kisah Seribu Kartini Muda Indonesia telah membuktikan torehan prestasinya dikancah  lokal, nasional, internasional melalui berbagai lini pengabdian. Bagaimana dengan Seribu Kartini Muda  SMK Viska ?

Sebagai penghuni mayoritas perempuan, Seribu Kartini muda SMK Viska terus mengasah talenta untuk menginisiasi, menandur, membumikan, menyemai setiap literasi kreativitas agar selalu menjadi sebuah aktivitas  yang menghasilkan karya besar sebagai sumbangsih bagi bangsa dan Negara.

Pertanyaan mengelitik kita adalah Sudah puaskah  kita berkarya? Hasil pemikiran Tokoh perempuan perkasa kita RA Kartini tentu tak hanya sebatas karya apa yang sudah bisa kita hasilkan secara fisik. Proses menjaga keajegan terus berkreasi ini yang sangat penting dilakukan.  Penanaman nilai-nilai karakter (keteladanan) lebih utama ditandur disetiap jiwa anak-anak kita. Penanaman nilai-nilai perilaku anakadalah pondasi dasar berpikir dan berkreativitas. Nilai patriotic, gotong royong, religius, budaya, hingga kebinekaan akan mendasari pola berpikir anak dalam berinisiasi, mengeksekusi, hingga merefleksi setiap tindakan berkreatifitas. Penanaman dan pembiasaan nilai luhur keteladanan dalam diri anak adalah bagian terpenting dari sebuah proses pendidikan.

Hari Pendidikan tanggal 2 Mei merupakan deretan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia khususnya bidang pendidikan. Konsep Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mbangun karsa, Tut wuri Handayani  tak lepas dari tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara. Perjuangan Beliau dalam mendirikan Taman Siswa bagi penduduk pribumi agar mendapatkan pendidikan yang setara dengan bangsawan. Hal ini juga selaras perjuangan RA Kartini untuk memdapatkan kesetaraan berkarya dan beraktkvitas.

Selain konsep tersebut, pemikiran Ki Hajar Dewantara  yang juga sangat penting dalam menyiapkan generasi muda adalah menempatkan murid belajar sesuai dengan kodratnya, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam merupakan kondisi anak sejak lahir yang dipengaruhi kultur budaya dan lingkungan tempat anak berada. Sedangkan kodrat zaman adalah perubahan yang selalu terjadi dari waktu ke waktu. Anak berhak mendapatkan pendidikan dengan cara yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya sendiri.

Apakah kita sudah mengimplementasikan konsep tersebut? Melalui momentum Hari Pendidikan Nasional 2024 yang mengambil tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.  Tak ada salahnya kita harus selalu mau belejar mengasah diri untuk menjadi yang terbaik bagi diri sendiri maupun orang lain termasuk di depan murid tercinta kita.

Peringatan Hari Pendidkan tahun 2024 juga dijadikan momentum sejarah yaitu   penetapan Bulan Mei 2024 sebagai bulan Merdeka Belajar. Sebagai catatan, Merdeka Belajar merupakan kebijakan Kemendikbudristek untuk mentransformasi pendidikan demi menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan memiliki profil pelajar Pancasila.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim, dalam teks pidato hari Pendidikan tahun 2024 menegaskan untuk melanjutkan kurikulum Merdeka Belajar hingga seluruh pelosok Indonesia. “24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik,”

Hal ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi. Bahkan seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan benalar. Untuk itu “Mari Jadikan Hari Pendidikan Nasional sebagai momentum untuk serentak bergerak demi mewujudkan merdeka belajar dalam rangka mendidik putra-putri kita menjadi pelajar Pancasila sejati,”

Selamat memperingati Hari Kartini dan Hari Pendidikan tahun 2024. Semoga Inspirasi dan aspirasi kita bisa menjadi teladan bagi anak didik kita. Teruskan untuk berkreativitas sebagai manusia merdeka.

Salam Literasi Sepenuh Hati.

 

Penulis: Mochammad S.